UJI PEMAHAMAN MATERI
Kerjakanlah perintah – perintah
berikut!
1.
Amati dan catatlah peristiwa sehari –
hari yang merupakan tumbukan
2. Kelompokkanlah peristiwa – peristiwa tersebut ke dalam tumbukan tidak
lenting sama sekali, tumbukan lenting sebagian, atau tumbukan lenting sempurna!
Masukkan ke dalam table berikut
No.
|
Peristiwa sehari – hari
|
Jenis tumbukan
|
||
Tidak Lenting sama sekali
|
Lenting sebagian
|
Lenting sempurna
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan di atas? Jenis tumbukan apa
yang sering terjadi dalam kehidupan sehari – hari
4.Kerjakan di buku tugas dan kumpulkan hasilnya di meja guru
·
TEORI
TUMBUKAN
Kekekalan momentum merupakan sebuah
sarana yang sangat bermanfaat untuk membahas proses tumbukan. Impuls
adalah besaran vektor yang arahnya sama dengan arah gaya. Secara matematis
ditulis:
Dengan :
I
|
:
|
Impuls gaya yang bekerja dalam waktu
singkat (Ns)
|
F
|
:
|
Gaya (N)
|
Dt
|
:
|
Selang waktu saat benda dikenai gaya
(sekon)
|
Peristiwa tumbukan
antara dua buah benda dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Perbedaan
tumbukan-tumbukan tersebut dapat diketahui berdasarkan nilai koefisien
elastisitas (koefisien restitusi) dari dua buah benda yang bertumbukan.
Koefisien elastisitas dari dua benda yang bertumbukan sama dengan perbandingan
negatif antara beda kecepatan sesudah tumbukan dengan beda kecepatan sebelum
tumbukan. Secara matematis, koefisien elastisitas dapat dinyatakan sebagai berikut:
Ketika dua buah benda saling bergerak
mendekati kemudian bertumbukan (bertabrakan), setidaknya ada tiga jenis
tumbukan yang terjadi.
1)
Tumbukan Lenting Sempurna
Pada peristiwa tumbukan lenting
sempurna, berlaku :
a. Hukum kekekalan energi mekanik
b. Hukum kekekalan
momentum
c. Koefisien restitusi
e = 1
Rumus :

Untuk lenting Sempurna

2)
Tumbukan Lenting Sebagian
Pada peristiwa tumbukan lenting
sebagian, berlaku :
a. Hukum kekekalan momentum
b. Koefisien restitusi (0<e<1)
Untuk lenting Sebagian

Nilai koefisien restitusi adalah terbatas, yaitu antara nol
sampai satu
( 0 ≤
≤ 1 ). Pada tumbukan
lenting sebagian, koefisien restitusinya
adalah 0 <
< 1, Misalnya 



3)
Tumbukan Tak Lenting sama sekali
Pada tumbukan tak lenting sama sekali,
berlaku :
a. Seluruh energi mekanik terserap.
b. Berlaku hukum kekekalan momentum.
c. Setelah tumbukan, benda menyatu.
d. Koefisien restitusi e = 0.
e. Kecepatan sesudah tumbukan :
f. Untuk kasus tumbukan tak elastis dan
benda kedua dalam keadaan diam
(v2 = 0), maka nilai
perbandingan energi kinetik kedua sistem :
Berdasarkan
Hukum Kekekalan Momentum maka:
m1v1 + m2v2 = m1v1′ + m2v2′
m1v1 + m2v2 = (m1 + m2) v’
Karena v1′ = v2′, maka v1′ – v2′ = 0, sehingga koefisien
restitusi (e) adalah:
m1v1 + m2v2 = m1v1′ + m2v2′
m1v1 + m2v2 = (m1 + m2) v’
Karena v1′ = v2′, maka v1′ – v2′ = 0, sehingga koefisien
restitusi (e) adalah:
▪ Contoh dalam kehidupan sehari-hari :
A.Lenting Tak Sempurna atau Tidak Lenting sama sekali

3.
Sebuah bola yang ditendang oleh seorang
pemain, kemudian ditangkap oleh seorang penjaga gawang. Peristiwa ini disebut
dengan lenting tak sempurna atau tidak lenting sama sekali, karena setelah
terjadi tumbukan bola menempel atau dipegang oleh penjaga gawang. 

B.
Lenting Sebagian
1.
Seorang
anak yang sedang bermain kelereng, setelah kelereng bertumbukan, semula kelereng yang diam menjadi bergerak.Karena
ditabrak oleh kelereng yang lain,kemudian kelereng yang menabrak tadi lama
kelamaan kecepatannya berkurang.



C.
Lenting Sempurna
1.)
Misalkan sebuah benda A dan B bertumbukan, maka
setelah kedua benda tersebut bertumbukan, kedua benda tadi akan kembali dengan
kecepatan yang sama sebelum benda bertumbukan. Peristiwa tadi disebut dengan
lenting sempurna.
v Kesimpulan :
·
Tumbukan lenting sempurna :
Tumbukan yang besar kecepatan benda sebelum dan sesudahnya sama. Contoh yang mendekati tumbukan lenting sempurna adalah tumbukan bola bekel dengan lantai.
Tumbukan yang besar kecepatan benda sebelum dan sesudahnya sama. Contoh yang mendekati tumbukan lenting sempurna adalah tumbukan bola bekel dengan lantai.
·
Tumbukan lenting sebagian :
Tumbukan yang besar kecepatan benda sesudah tumbukan lebih kecil daripada kecepatannya sebelum tumbukan. Misalnya tumbukan kelereng, bola biliard, dll.
Tumbukan yang besar kecepatan benda sesudah tumbukan lebih kecil daripada kecepatannya sebelum tumbukan. Misalnya tumbukan kelereng, bola biliard, dll.
·
Tumbukan tidak lenting sama sekali :
Tumbukan yang mengakibatkan menyatunya benda-benda yang saling bertumbukan sehingga kecepatan benda-benda sesudah tumbukan sama. Misalnya lumpur dilempar ke dinding, sesudah tumbukan lumpur nempel di dinding, kecepatan lumpur dan dinding sesudah tumbukan sama, yakni nol.
Tumbukan yang mengakibatkan menyatunya benda-benda yang saling bertumbukan sehingga kecepatan benda-benda sesudah tumbukan sama. Misalnya lumpur dilempar ke dinding, sesudah tumbukan lumpur nempel di dinding, kecepatan lumpur dan dinding sesudah tumbukan sama, yakni nol.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus